Film Elvis Obat Rindu Untuk Para Fans Kepada Sang Legenda

Film Elvis yang mengangkat kisah kehidupan sang legenda, menjadi sebuah suguhan yang sayang sekali kalau harus dilewatkan begitu saja. Kesuksesannya menguasai panggung dan selalu menjadi idaman semua orang ini memang layak dijadikan sebuah ide untuk genre biopik.

Salah satu poin menarik yang diangkat oleh Baz Luhrmann adalah cerita mengenai kehidupannya sejak kecil sampai meraih kesuksesan. Bagi kamu yang sedang ada di tahap perjuangan, tidak ada salahnya untuk melihatnya.

Apa yang dikisahkan memberikan inspirasi lebih, tidak heran bila emosi penonton dibuat campur aduk tidak menentu. Ada sedih, senang, tawa dan tangis, hingga rasa empati yang berlebih tersaji dalam durasi 2 jam 40 menit tersebut.

Film Elvis dari pandangan orang ketiga

Biasanya biopik mengangkat pandangan dari keluarga sebagai orang terdekat, sehingga kisahnya lebih menyentuh. Hanya saja, untuk pertunjukan kali ini Baz Luhrmann menggunakan metode lain karena, pandangan yang diangkat berdasarkan pandangan dari manajernya.

Di mana penggambarannya pada waktu muda, tokoh yang diperankan oleh Chaydon Jay ini terlihat anak mama, hanya saja sangat rajin beribadah dengan pergi ke gereja. Kesukaannya adalah memainkan musik, hampir setiap hari dilakukannya.

Genre yang dikuasai adalah blues dan gospel di mana keduanya ini, terjadi akibat pengaruh dari beberapa orang kulit hitam. Tidak heran, ketika karirnya menanjak, lelaki ini menjadi orang kulit putih pertama yang menunjukkan rasa empati sangat tinggi terhadap kulit hitam.

Film Elvis juga menggambarkan bagaimana waktu kecil dan remajanya, musisi ternama ini hidup dalam kemiskinan. Hanya saja, semangatnya untuk bermain musik sangat tinggi, karena hal itulah takdir mempertemukannya dengan Tom Parker, calon manajernya.

Sang sutradara benar-benar jeli dalam menggambarkan cerita yang disampaikan, ke dalam sebuah tayangan. Hal itu terbukti dari ketelitiannya menyisipkan bagaimana kebudayaan Amerika yang masih berpandangan kolot.

Apalagi, gaya dari Elvis Presley sendiri yang memiliki gerakan pinggul khas. Hal itu pada awal mula dianggap erotis, walau pada akhirnya perkembangan gerakan tersebut mampu menjadi pelopor perubahan kebudayaan Amerika secara keseuluruhan.

Teknik video yang mengesankan

Alasan penting mengapa film Elvis ini bisa mendapatkan poin 9 dari beberapa penonton, Baz menggunakan teknik kamera yang cukup mengesankan. Montase split screen dipilih sehingga gaya khas musisi dunia ini terlihat menonjol.

Bagi para fans, hal tersebut memang sangat penting sebagai salah satu pengobat rindu. Penampilan gemerlap hingga gaya flamboyannya harus diakui memanjakan mata. Bukan hanya itu saja, poin lain adalah kecerdasan pemeran utamanya.

Baz mempercayakan tokoh ini diperankan oleh Austin Butler. Harus diakui kepercayaan tersebut ternyata mampu dijawab dengan baik. Bukan hanya gaya bicaranya saja, melainkan gestur tubuh hingga tingkah lakunya sama persis.

Bagi keluarga terdekat yang mengenal sekali tokoh satu ini, pasti merasakan benar bagaimana ruh sang legenda masuk ke dalam diri Austin. Tidak heran para penonton sepanjang durasi benar-benar menikmati sajian tersebut.

Bahkan, kalau bisa dan memungkinkan saat Elvis bernyanyi para penonton juga ikut melakukannya. Hal ini menjadi bukti bahwa, apa yang dihadirkan berhasil. Tepuk tangan meriah diberikan ketika pertunjukan ini berakhir.

Film biografi yang berhasil

Film Elvis menjadi salah satu pertunjukan yang dinilai berhasil dalam segalanya. Sang Sutradara bisa dikatakan sangat sukses mengadaptasi cerita dari sang manager ke layar bioskop, bahkan sempurnanya pertunjukan ini hadir dari cast yang dipilih.

Bagi generasi muda yang belum tahu siapa Elvis Presley, tidak ada salahnya untuk menikmati pertunjukan tersebut. Cobalah mengenal lebih jauh siapa sosok legenda musisi dunia tersebut dan ambil inspirasinya, harus diakui Baz menaruh banyak sekali poin penting dalam kehidupan tokoh tersebut.

Film Elvis mengajarkan kepada para penonton untuk tetap bermimpi dan rendah hati. Bagaimana kehidupannya juga sedikit diangkat, sehingga para fans menjadi paham, bagaimana perjalanan sebenarnya legenda musisi dunia tersebut dari nol sampai punya nama besar.